Just Do It!

Sepertinya hakikat perkawinan saat ini makin tak mudah dipahami, dan dimengerti menyusul
makin banyaknya pasangan yang mudah untuk memutuskan menikah dan menceraikan diri.

Padahal, kalau kita buat daftar alasan mengapa orang memutuskan untuk
menikah dan daftar alasan mengapa mereka bercerai, pasti akan
ditemukan banyak overlaping pada kedua daftar tersebut.

gue punya cerita yang sangat luar biasa tentang perkawinan, cerita ini bukan tentang gue sendiri tapi ini nyata dan bukan rekayasa...

Ketika suatu hari gue jemput seorang kawan lama di bandara internasional soekarno-hatta, gak sengaja gue tiba-tiba mendapatkan pelajaran berharga tentang arti sebuah perkawinan.

Di ruang kedatangan, seorang pria paruh baya menenteng koper dan tas kecil tergopoh menghampiri keluarga yang datang menjemputnya. Sambil berjongkok dia menggapai dan memeluk anaknya yang kecil, anak perempuan berusia sekitar lima tahun. Dari hangatnya pelukan erat anak-bapak ini tercermin betapa masing-masing amat rindu. 

“ Apa kabar Dek? Papa kangen nih. ” 
Sang anak tersipu-sipu, " Adek juga kangen Pa.” 
Kemudian dia memandang si sulung, bocah lelaki usia sekitar 10 tahun. 
“ Wah, Dion sudah gede sekarang ” sambil merangkul anaknya dan mereka saling mengelus kepala. 

Adegan selanjutnya, adalah adegan dimana ciuman kasih sayang antara si pria paruh baya terhadap ibu dari kedua anaknya, layaknya sepasang pengantin yang baru menikah.

Rasa iri terbersit di hati gue ngeliat adegan tersebut, entah mengapa.. berasa lagi syuting sinetron!

gak lama gue liat mereka lagi duduk sambil pesan makanan di salah satu toko donat yang tersedia di bandara... gue pun menghampiri pria itu, duduk di sebelahnya dan segera bertanya...

gue : “Sudah berapa tahun usia perkawinan Anda?,” tanya gue kepada si pria.
Beliau : “Kami sudah menikah selama 17 tahun,” jawabnya tanpa melepaskan gandengan tangan istrinya.
gue : "sudah berapa lama anda pergi meninggalkan keluarga anda?” gue makin kepo.
Beliau : “Dua hari,” jawabnya singkat.

gue kaget denger jawaban itu orang. gimana gak kaget? ngeliat kerinduan masing-masing dalam penyambutan mesra itu, gue pikir bapak2 tadi udah ninggalin keluarganya selama berbulan-bulan.

“Mengapa Anda tanyakan hal itu?” tanya si bapak2 ngeliatin muka gue yang termangu.
“Well, semoga saya bisa seperti Anda.” jawab gue pake tampang kece..
“Jangan hanya berharap. Just Do It,” kata itu bapak2 seraya pergi sama keluarganya yang luar biasa perlahan ninggalin gue.

hmm.., awalnya gue berpikir...apa maksud dari kata bapak2 tadi? " Just Do It ". 
dan sampai sekarang pun gue masih belum ngerti..

mungkin emang bener pernyataan dari Mignon McLaughlin, seorang jurnalis Amerika yang sangat terkenal. beliau berkata bahwa "sebuah perkawinan yang berhasil, menuntut jatuh cinta
berkali-kali tapi selalu pada orang yang sama".

sekian.

adafiagha (DaffiDoff)

0 komentar:

Posting Komentar